Minggu, 16 Maret 2014

TENTANG CIRENG & CETING


Cireng (singkatan dari aCI goRENG, bahasa Sunda untuk 'tepung kanji goreng') adalah makanan ringan yang berasal dari daerah Sunda yang dibuat dengan cara menggoreng campuran adonan yang berbahan utama tepung kanji atau tapioka. Makanan ringan ini sangat populer di daerah Priangan, dan dijual dalam berbagai bentuk dan variasi rasa. Makanan ini cukup terkenal pada era 80-an. Bahan makanan ini antara lain terdiri dari tepung kanji, tepung terigu, air, merica bubuk, garam, bawang putih, kedelai, daun bawang dan minyak goreng.
Seiring dengan perkembangan zaman, cireng telah terinovasi hingga variasi rasa yang ada mencakup daging ayam, sapi, sosis, baso, hingga keju dan ayam teriyaki. Bahkan inovasi tidak hanya secara rasa namun bentuk, contohnya adalah cimol, CETING ( CirEng kriTING ) Sekarang Cireng tidak hanya terdapat di Priangan saja, tetapi sudah menyebar ke hampir seluruh penjuru Nusantara. Cireng yang dulu pada umumnya dijual oleh pedagang yang menaiki sepeda dengan peralatan membuat Cireng di bagian belakang sepedanya, bahkan telah tersedia online.
 
CETING
Ceting diambil dari penggalan huruf  dua suku kata CirEng kriTING yang menggambarkan bentuk cireng sehingga membedakan dengan bentuk cireng pada umumnya. Meskipun berbahan utama sama dengan cireng pada umumnya, namun ceting memiliki ciri khas tersendiri selain dari bentuknya, yaitu rasanya yang tak kalah enaknya dengan cemilan sejenisnya seperti selogan “ yang lebih mahal banyak, apakah ada yang lebih enak dari ceting?”. Untuk hal ini mungkin anda sendiri yang bisa menilainya setelah merasakan cemilan ceting yang dibuat dengan resep rahasia sang pembuatnya.
Selain itu ceting ini kami perkenalkan kepada khalayak ramai sebagai bentuk melestarikan budaya kuliner jajanan tradisional khas Jawa Barat. Karena dalam hal proses serta bahan pembuatan ceting tetap mempertahankan keaslian dari asal muasal terciptanya jajanan cireng yang satu ini sehingga tidak dikalahkan dengan jajanan produk-produk import yang  yang tentunya masih banyak diminati.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar